Kenapa Rusdi Kirana Jengkel Kepada Boeing
Pendiri dan Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana belum mengubah keputusannya terkait pembatalan pemesanan pesawat Boeing 737 Max. \"Aku merasa dicurangi. Dokumen-dokumen pencabutan sedang dipersiapkan, semuanya masih dalam pertimbangan,\" sebut Rusdi kepada Bloomberg, Kamis (6/12/2018). Lion merupakan salah satu pemesan terbesar dari tipe baru Boeing, yaitu 737 Max. Model awal pesawat tipe itu dikirim pada Mei 2017. Lion adalah pembeli terbesar ketiga setelah Southwest Airlines dan Flydubai. Boeing 737 Max pesanan Lion akan dikirim bertahap, tujuh pesawat pada tahun depan, 24 pesawat pada 2020 dan 35 sisanya akan dikirim pada tahun berikutnya, demikian menurut Head of Valuations untuk Flight Ascend Consultacy. \"Lion Air adalah pelanggan yang berharga dan kami mendukung mereka selama masa yang sulit ini,\" ujar Boeing dalam sebuah pernyataan. \"Kami turut berdukacita atas orang-orang yang jadi korban kecelakaan ini. Keselamatan tetap jadi prioritas kami. Kami mengambil setiap langkah untuk memahami segala penyebab kecelakaan bersama dengan tim investigasi dan pihak berwenang yang terlibat.\" Kecelakaan JT-610 yang menggunakan pesawat tipe 737 Max 8 cukup membebani saham pabrik yang berkantor di Chicago ini. Saham Boeing telah menurun 4,7 persen sejak kecelakaan pada 29 Oktober 2018 yang menewaskan 189 orang. Serikat pilot Amerika Serikat (AS) mempertanyakan mengapa kru pesawat tidak dilatih soal fitur anti-stall, sistem darurat otomatis yang membuat pesawat punya daya angkat dan tidak menukik tajam, fitur yang jadi keunggulan 737 Max 8. Serikat pilot juga mengkritik Boeing yang tak menyertakan soal anti-stall di buku manual atau saat pelatihan penerbangan Max. Varian 737 MAX menjadi produk primadona Boeing sebagai pesawat dengan penjualan tercepat dalam sejarah perseroan. Secara akumulasi, produk ini dipesan hampir 4.700 unit oleh lebih dari 100 maskapai di seluruh dunia. Laporan di situs perusahaan menyebutkan, ada 4.654 backlog atau jaminan pemesanan untuk tipe 737. Catatan Boeing menyebutkan Lion Air memesan 201 unit armada jenis 737 MAX sejak order pertama yang dilakukan pada 22 Februari 2012. Hingga saat ini, yang telah dikirimkan Boeing kepada Lion Air sebanyak 13 unit pesawat yang dikirim sejak 16 Mei 2017. Seri MAX merupakan jenis yang paling banyak dipesan oleh PT Lion Mentari Airlines, pengelola bisnis Lion Air kepada Boeing. Sebagaimana diwartakan The Strait Times, ancaman untuk mengagalkan pesanan 190 pesawat yang belum datang itu bisa jadi untuk menekan Boeing. Pembatalan tentu butuh proses negosiasi yang panjang. Banyak maskapai yang berniat untuk membatalkan pesanan, namun para ahli menyebut pembatalan sepihak agak mustahil dalam dunia penerbangan. Lion bukan maskapai pertama yang bermasalah dengan produsen pesawat setelah terjadi kecelakaan. Air Asia Group berseteru dengan Airbus setelah anak perusahaannya di Indonesia kehilangan A320 pada 2014. Pengiriman pesawat tetap dilanjutkan meski hubungan kedua perusahaan tak bisa pulih sepenuhnya. Rusdi menilai Boeing mencoba mengalihkan perhatian publik dengan menyalahkan Lion Air atas kecelakaan akhir Oktober 2018 yang lalu. Ia juga menganggap komentar Boeing sangat tidak etis. Seharusnya, kata dia, seluruh pihak tidak boleh berkomentar terhadap laporan pendahuluan (preliminary report) dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Meski tidak secara spesifik menyebutkan penyebab jatuhnya pesawat, KNKT mengungkap adanya kendala pada pilot dalam mengatur sensor posisi (angle of attack/AOA) pada pesawat. Awalnya, KNKT sempat menyebut pesawat PK-LQP itu sudah tidak laik terbang sejak penerbangan Denpasar-Cengkareng. Dalam kondisi darurat, menurut KNKT pilot sebaiknya tidak menerbangkan pesawat atau pilihan lainnya adalah melakukan pendaratan darurat di bandara terdekat, bukan meneruskan penerbangan. Namun, pernyataan itu diralat satu hari setelah pengumuman laporan awal. KNKT kemudian menyebut pesawat PK-LQP masih laik terbang, hanya saja bukan berarti pesawat tidak bisa lepas dari masalah ketika mengudara. \"Kami adalah salah satu pelanggan terbesar mereka. Saat ini, kami sedang dalam situasi yang sulit. Sebagai mitra, mereka seharusnya membantu, bukan malah memberikan kesan negatif kepada kami,\" tutur Rusdi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: